Uji coba Suzuki Fronx SGX di Jakarta menunjukkan performa bahan bakar yang mengesankan, mencatatkan efisiensi 18,2 km/liter. Pengujian ini dilakukan oleh tim Kompas.com pada September 2025, melintasi rute perkotaan dan tol di Jakarta dan Tangerang. Mengapa hasil ini signifikan, dan bagaimana SUV kompak ini mencapainya? Artikel ini mengulas rincian uji coba, kondisi berkendara, dan keunggulan teknologi mild hybrid Suzuki Fronx SGX.
Baca juga: Hindari Tarif Uni Eropa BYD Akan Produksi Semua Model Eropa Secara Lokal pada 2028
Rute dan Kondisi Uji Coba Suzuki Fronx SGX
Pengujian dilakukan dengan rute beragam yang mencerminkan kondisi nyata. Perjalanan dimulai dari Palmerah, Jakarta Barat, menuju Tol Kebon Jeruk, lalu ke Tol Jakarta–Tangerang, dan keluar di Alam Sutra, Tangerang. Rute berlanjut melalui jalan non-tol ke BSD, masuk kembali ke Tol BSD dan Tol JORR, sebelum kembali ke Palmerah via Gerbang Tol Veteran Bintaro. Total jarak tempuh mencapai 59,8 km.
Kondisi lalu lintas bervariasi, dari kemacetan di arteri kota hingga lalu lintas merayap di tol. Pengemudi tidak menerapkan teknik eco-driving khusus, melainkan berkendara secara normal dengan fitur seperti AC tetap aktif. Kecepatan rata-rata selama uji coba adalah 22 km/jam, mencerminkan pola berkendara sehari-hari di perkotaan.
Teknologi Mild Hybrid Jadi Kunci Efisiensi
Suzuki Fronx SGX mengusung mesin K15C 1.500 cc dengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Sistem ini menggabungkan mesin bensin dengan Integrated Starter Generator (ISG) dan baterai lithium-ion, mendukung fitur hemat energi seperti start-stop otomatis dan pengereman regeneratif. Teknologi ini membantu mengurangi beban mesin saat akselerasi, sehingga meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Hasil uji coba Suzuki Fronx SGX menunjukkan konsumsi bahan bakar rata-rata 18,2 km/liter. Angka ini dianggap kompetitif untuk SUV kompak, terutama di segmen yang bersaing dengan Toyota Raize, Daihatsu Rocky, dan Honda WR-V. “Efisiensi ini menunjukkan bahwa teknologi mild hybrid Suzuki mampu bersaing di pasar perkotaan,” kata Donny Saputra, Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales, dalam pernyataan resmi.
Perbandingan dengan Pengujian Lain
Sebelumnya, uji coba Suzuki Fronx di Bandung pada Juni 2025 menunjukkan hasil lebih impresif. Dalam pengujian metode full-to-full, varian non-hybrid (tipe GL) dengan mesin K15B mencatat konsumsi 28,5 km/liter untuk rute 114,2 km. Sementara itu, varian hybrid rata-rata mencapai 30,67 km/liter. Perbedaan ini disebabkan oleh kondisi jalan yang lebih mulus dan penerapan eco-driving di Bandung, berbeda dengan kondisi macet di Jakarta.
Meski hasil di Jakarta lebih rendah, angka 18,2 km/liter tetap menonjol untuk SUV kompak dengan bobot 1.050 kg dan mesin 1.500 cc. Faktor seperti kemacetan dan penggunaan AC berperan dalam efisiensi yang lebih rendah dibandingkan pengujian di laboratorium, yang mencatat 19 km/liter untuk varian 2WD.
Keunggulan Lain Suzuki Fronx SGX
Selain efisiensi bahan bakar, uji coba Suzuki Fronx SGX juga menyoroti kenyamanan dan performa. Mobil ini dilengkapi fitur modern seperti lampu LED, sistem infotainment layar sentuh, dan Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) pada varian tertinggi. Platform HEARTECT yang ringan namun kokoh mendukung pengendalian yang responsif, cocok untuk manuver di jalanan kota.
Baca juga: PHK Mulai Melanda Perusahaan Komponen Mobil di Indonesia
Dari segi keselamatan, Fronx SGX meraih 4 bintang dalam uji tabrak Japan NCAP 2024, dengan skor 92% untuk keselamatan preventif dan 100% untuk perlindungan kaki pejalan kaki. Fitur seperti Automatic Emergency Call System (AECS) juga menambah daya tarik bagi konsumen yang mengutamakan keamanan.
Tantangan dan Peluang di Pasar Indonesia
Meski hasil uji coba Suzuki Fronx SGX menjanjikan, tantangan tetap ada. Persaingan di segmen SUV kompak sangat ketat, dengan model seperti Toyota Raize yang menawarkan harga lebih kompetitif. Selain itu, infrastruktur pengisian bahan bakar dan kesadaran konsumen terhadap teknologi hybrid masih perlu ditingkatkan di Indonesia.
Namun, kehadiran Fronx SGX memperkuat posisi Suzuki di pasar kendaraan rendah emisi. Mobil ini memenuhi syarat Low Carbon Emission Vehicle (LCEV), yang memberikan insentif pajak dari pemerintah. Dengan harga mulai Rp 251,8 juta untuk varian terendah hingga Rp 295,7 juta untuk SGX, Fronx menawarkan nilai kompetitif di kelasnya.
Penutup
Uji coba Suzuki Fronx SGX di Jakarta membuktikan bahwa SUV kompak ini mampu mencapai efisiensi bahan bakar 18,2 km/liter dalam kondisi nyata. Teknologi mild hybrid, desain modern, dan fitur keselamatan menjadikannya pilihan menarik di segmen SUV kompak. Meski hasil lebih rendah dibandingkan pengujian di Bandung, performa Fronx tetap kompetitif untuk penggunaan perkotaan. Ke depan, peningkatan infrastruktur dan edukasi konsumen dapat mendorong adopsi kendaraan hybrid seperti Fronx. Apakah Anda tertarik mencoba SUV ini untuk kebutuhan sehari-hari?