Hindari Tarif Uni Eropa BYD Akan Produksi Semua Model Eropa Secara Lokal pada 2028

Hindari Tarif Uni Eropa BYD Akan Produksi Semua Model Eropa Secara Lokal pada 2028

0 0
Read Time:4 Minute, 15 Second

BYD, produsen mobil terbesar China, mengumumkan rencana memproduksi semua kendaraan listrik (EV) untuk pasar Eropa secara lokal mulai 2028. Langkah ini bertujuan menghindari tarif Uni Eropa terhadap EV buatan China. Wakil Presiden Eksekutif BYD, Stella Li, mengungkapkan strategi ini di pameran IAA Mobility di Munich, menyoroti produksi lokal di Hungaria dan Turki. BYD juga memprediksi kendaraan hybrid plug-in (PHEV) akan mendominasi penjualan di Eropa dalam waktu dekat, dengan model baru segera diluncurkan. Rencana ini memperkuat ekspansi agresif BYD di pasar Eropa.

Baca juga:PHK Mulai Melanda Perusahaan Komponen Mobil di Indonesia

Strategi BYD Produksi Lokal di Eropa untuk Hindari Tarif Uni Eropa

BYD secara strategis memproduksi kendaraan secara lokal untuk menghindari tarif yang Uni Eropa kenakan pada EV buatan China, yang mereka anggap mendapat subsidi pemerintah tidak adil. Stella Li menyatakan kepada Reuters, “Beri kami waktu dua hingga tiga tahun” untuk memenuhi kebutuhan pasar Eropa dengan produksi lokal. Langkah ini sejalan dengan pembangunan dua pabrik baru di kawasan tersebut, menegaskan komitmen BYD untuk memperkuat posisinya di pasar otomotif Eropa yang kompetitif.

Produksi lokal menjadi kunci bagi BYD untuk menjadi pemain utama di Eropa. Perusahaan ini menggelontorkan investasi besar untuk membangun fasilitas produksi guna mendukung ekspansi tersebut.

Pabrik Baru di Hungaria dan Turki

BYD tengah membangun dua fasilitas produksi untuk mendukung ambisinya di Eropa. BYD akan mengoperasikan pabrik pertama di Szeged, Hungaria, pada Oktober 2025, dengan fokus awal memproduksi SUV listrik Atto 3 yang populer. Pada 2026, pabrik ini juga akan memproduksi Atto 2 BEV SUV untuk segmen SUV kompak yang sedang berkembang pesat. Sementara itu, pabrik kedua di Izmir, Turki, akan mulai beroperasi pada Maret 2026, memproduksi model PHEV seperti Seal 05 dan Seal 06.

Kedua pabrik ini memiliki kapasitas produksi tahunan gabungan sebesar 500.000 unit, dengan proyeksi S&P Global Mobility mencapai 220.000 kendaraan pada 2027. Investasi BYD di pabrik Turki senilai hampir $1 miliar menunjukkan keseriusan perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar Eropa.

Kendaraan Hybrid Plug-In Pimpin Penjualan

Meskipun awalnya fokus pada kendaraan listrik penuh. BYD kini beralih ke kendaraan hybrid plug-in untuk memenuhi permintaan pasar Eropa dan mengatasi tantangan tarif. Di Inggris, model PHEV BYD telah menjadi yang terlaris, mencerminkan preferensi konsumen terhadap kendaraan dengan jangkauan lebih panjang dan fleksibilitas. Dalam enam bulan ke depan, BYD berencana meluncurkan tiga hingga empat model PHEV baru. Diprediksi akan melampaui penjualan EV penuh.

“Dalam satu atau dua tahun ke depan, kendaraan hybrid plug-in kami akan mendominasi penjualan,” ujar Li. Strategi ini memungkinkan BYD menarik konsumen Eropa yang masih beralih dari mesin pembakaran internal sambil mengatasi tekanan harga akibat tarif.

Perluasan Lini Model dan Peluncuran Merek Mewah

Selain produksi lokal, BYD berencana memperluas portofolio produknya di Eropa. Perusahaan ini akan meningkatkan jumlah model dari enam menjadi 13 dalam dua tahun ke depan. Pada 2 September 2025, BYD meluncurkan sedan hybrid Seal 6 DM-i dan varian wagonnya. Seal 6 DM-i Touring, untuk memenuhi permintaan PHEV sekaligus menghindari tarif tinggi pada EV baterai.

Baca juga: Harga Baru Toyota Voxy September 2025: Pilihan MPV Premium yang Menggoda

BYD juga akan memperkenalkan merek mewahnya, Yangwang, di Eropa pada 2027. Yangwang U8, SUV hybrid plug-in dengan empat motor listrik dan tenaga 1.200 tenaga kuda. Akan menjadi salah satu model pertama yang diluncurkan. Langkah ini menempatkan BYD sebagai pesaing di segmen premium, menantang merek-merek Eropa ternama.

Pertumbuhan Pesat di Tengah Tantangan

Penjualan global BYD mencapai 4,2 juta kendaraan pada 2024, melonjak sepuluh kali lipat dibandingkan 2019, menjadikannya merek terlaris di China. Di Eropa, BYD telah melampaui merek seperti Fiat, Dacia, dan Seat di beberapa pasar, dengan penjualan 83.000 unit pada 2024. Menurut S&P Global Mobility, penjualan diperkirakan mencapai 186.000 unit pada 2025 dan hampir 400.000 unit pada 2029. Namun, BYD menghadapi tantangan seperti penurunan penjualan di China. Dan juga tarif Uni Eropa sebesar 17% untuk BEV China, ditambah tarif tetap 10%.

Meski begitu, BYD tetap optimistis. “Kami sedang melatih diri untuk menjadi lebih Eropa dalam produksi,” kata Li, menekankan kemampuan adaptasi perusahaan. Dengan harga kompetitif, teknologi inovatif, dan lini produk yang beragam, BYD siap merebut pangsa pasar Eropa yang lebih besar.

Ekspansi Ritel dan Pasar

Untuk mendukung pertumbuhan, BYD berencana mengoperasikan lebih dari 1.000 toko di 32 negara Eropa pada akhir 2025. Ekspansi ritel ini memperkuat jaringan distribusi dan meningkatkan visibilitas merek. Model seperti Seagull, mobil mini segmen A dengan harga sekitar €9.000 di China, akan menarik konsumen Eropa yang mencari kendaraan terjangkau meskipun dengan tambahan tarif.

Kemampuan BYD menawarkan kendaraan kaya fitur dengan harga kompetitif, ditambah fokus pada PHEV, menempatkan perusahaan ini untuk memenuhi kebutuhan beragam konsumen Eropa.

Penutup

Rencana BYD untuk memproduksi semua model Eropa secara lokal pada 2028 menandai langkah besar dalam strategi ekspansi globalnya. Dengan membangun pabrik di Hungaria dan Turki, memperluas jaringan ritel, dan meluncurkan model PHEV baru, BYD berupaya menghindari tarif Uni Eropa dan mendominasi pasar kendaraan listrik Eropa. Proyeksi penjualan yang meningkat dan peluncuran merek mewah Yangwang menunjukkan potensi BYD untuk menantang merek otomotif mapan. Dengan adaptasi terhadap dinamika pasar dan regulasi, fokus BYD pada produksi lokal dan inovasi akan memperkuat posisinya di industri otomotif Eropa yang terus berkembang.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

More From Author

PHK Mulai Melanda Perusahaan Komponen Mobil di Indonesia

PHK Mulai Melanda Perusahaan Komponen Mobil di Indonesia

Uji Coba Suzuki Fronx SGX di Jakarta, Konsumsi BBM Capai 18,2 Km/Liter

Uji Coba Suzuki Fronx SGX di Jakarta, Konsumsi BBM Capai 18,2 Km/Liter

RSS indolife

  • Tren Upsize Pelek Vespa Matik: Gaya dan Performa di Era Modern
    Jakarta, 17 September 2025 – Tren upsize pelek Vespa matik semakin mencuri perhatian di kalangan penggemar otomotif Indonesia. Apa? Modifikasi pelek standar 10-11 inci menjadi 12-13 inci. Siapa? Komunitas Vespa dan bengkel modifikasi lokal. Kapan? Tren ini melonjak sepanjang 2025. Di mana? Terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Mengapa? Untuk meningkatkan estetika dan […]
  • Xpeng X9: MPV Listrik yang Hadirkan Kenyamanan Luar Biasa dengan Teknologi Canggih
    Xpeng X9, MPV listrik premium dari China, tawarkan kenyamanan berkendara superior melalui suspensi udara, pengurangan noise, dan interior mewah. Jelajahi fitur unggulan Xpeng X9 untuk perjalanan keluarga yang nyaman. Xpeng X9, MPV listrik terbaru dari produsen China Xpeng Motors, dirancang khusus untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi keluarga selama perjalanan. Baca juga: Mobil Listrik Pesaing BYD […]
  • Mobil Listrik Pesaing BYD Dolphin Meluncur, Fitur Futuristik Harga Terjangkau
    Jakarta — Arcfox T1, mobil listrik pesaing BYD Dolphin yang dikembangkan anak perusahaan BAIC, resmi meluncur di China pada Jumat, 12 September 2025. Mobil hatchback ini dibanderol mulai 62.800 yuan atau sekitar Rp 140 jutaan. Kehadirannya langsung menarik perhatian karena menawarkan dua pilihan jarak tempuh dan fitur modern. Dengan peluncuran tersebut, pasar kendaraan listrik di […]